Category Archives: Communication

Quit

“Hebat. Pak Mukidi sdh brenti merokok ya?” “Betul. Teman saya mati karena rokok.” “Dia kena kanker?” “Bukan dok. Motornya ditabrak mobil box Gudang Garam.”.

Continue reading

No Mercy

Mukidi melihat mbah Kartinem sedang kebingungan di kantor pos. “Bisa saya bantu nek?” “Tolong pasangin perangko sama tulis alamatnya nak.” “Ada lagi nek?” “Bisa bantuin tulis isi suratnya sekalian?” Mukidi mengangguk. Si mbah lalu mendiktekan surat sampai selesai. “Cukup nek?”. “Satu lagi nak. Tolong di bawah ditulis: maaf tulisan nenek jelek.”

Continue reading

Lunch

Pulang Jum’atan, Mukidi diajak ustad yang mengisi khutbah siang ini makan siang di Sederhana. Maklum amplop pak ustad siang ini cukup tebal. “Ayo mas, sikat saja…” kata ustad, begitu makanan selesai dihidangkan. Bagaikan musafir yang menemukan air di padang pasir, Mukidi mengawali makan siangnya dengan ayam pop lengkap, lalu gulai kepala ikan, giliran berikutnya udang …

Continue reading

The Missing Stick

Putuarno, si tukang putu tergopoh-gopoh di bawah guyuran hujan. “Bang, putu…. kesini.” seseorang memanggil. Mas Putu agak enggan menghampiri orang yang memanggilnya: “maaf bu, saya mau pulang.” “Emang sudah habis?” tanya Markonah, wanita yang memanggilnya. ” “Masih banyak bu.” “Saya pesan 10, buat nyuguhin tamu.” “Tapi bu, sodokan putunya hilang, saya sudah cari-cari gak ketemu, …

Continue reading

Don’t Do It At Home

“Dulu, dengan uang Rp. 5.000,- masuk supermarket,  saya sudah bisa mendapatkan; sabun mandi, deterjen, Indomi, susu kaleng, kecap mentega, bahkan rokok.” mbah Martokapiran mengenang masalalunya. “Sekarang segalanya serba mahal ya mbah?” celetuk Mukidi. “Bukan! CCTV ada di mana-mana.”

Continue reading

Mukidi bite

 Didorong rasa nasionalisme yang tingi, Mukidi dan Wakijan mendaftarkan diri untuk dikirim ke Somalia. Setelah mengikuti berbagai tes, kedua sahabat anda ini berhasil lulus dengan memuaskan, kemudian dilanjutkan dengan tes fisik. Keduanya lolos. Mereka menjalani tes di RSPAD dengan penuh keyakinan. Sementara Wakijan lolos, Mukidi justru harus menelan pil pahit. Kawan anda gagal, hanya gara-gara …

Continue reading

Cartoon Freak

Markonah diajak suaminya ke Singapura. Karena Mukidi sedang mengikuti meeting, maka dia ditinggal sendirian di kamar hotel. Ketika Markonah hendak ke kamar mandi, tiba-tiba seekor tikus nongol entah dari mana. Markonah buru-buru menghubungi front desk. “Hello, do you know Tom and Jerry?” “Of course mam,” jawab front desk. “Jerry is here…” lanjut Markonah gugup.

Continue reading

The Party

Pak Martokapiran yang hidup menduda sejak ditinggal istrinya, merasa tertolong dalam mengolah tanah perkebunannya, ketika Mukidi, seorang mahasiswa pertanian yang sedang KKN memberikan penyuluhan dan bantuan pada musim tanam. Menjelang akhir tugasnya, pak Marto bicara dengan pemuda itu: “Nak Mukidi, saya berterimakasih sekali sudah dibantu mengolah tanah saya, juga terimakasih sudah diberi penyuluhan. Untuk itu …

Continue reading

The Club

Mbah Wakidi mendaftarkan diri dalam kelab eksklusif orang-orang nudis. Setelah membayar uang pendaftaran Rp. 5 juta, si petugas memberikan kartu anggota, buklet peraturan dan fasilitas serta kunci loker. Si mbah masuk loker, lalu melucuti semua bajunya, kemudian mulai berkeliling melihat fasilitas kelab itu. Laki-laki perempuan tlenji berlalu-lalang tanpa sungkan. Seorang cewek semlohay lewat di depan …

Continue reading

The Gambling Master

Mukiran diantar ayahnya ke sekolah. “Selamat pagi bu,” pak Mukidi sengaja menemui gurunya, “tolong anak saya ada masalah…” “Masalah apa pak?” tanya bu Sukilah. “Dia suka berjudi…” jawab Mukidi cemas, “saya khawatir uang sakunya akan dipakai berjudi.” “Oh jangan kuatir, serahkan urusan ke saya…..nanti saya bereskan…”   Siang harinya pak Mukidi menerima telpon dari bu …

Continue reading